SEJARAH SINGKAT
Program Sarjana Sosiologi berdiri pertamakali pada tanggal 1 September 1962 dengan nama Jurusan Sosiologi, sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan. Sosiologi sebagai suatu jurusan memperoleh status otonomnya pada tanggal 1 Februari 1968 bersamaan dengan berdirinya Fakultas IImu Pengetahuan Kemasyarakatan (FIPK) yang pada tahun 1971 berubah menjadi Fakultas IImu-lImu Sosial (FIS). Dalam perjalanannya, Jurusan Sosiologi terus mengembangkan kurikulum yang didukung oleh para pengajar lulusan dari dalam dan luar negeri yang sangat kompeten di bidangnya, memiliki integritas dan sangat menjunjung tinggi kualitas.
Dalam rangka pengembangan kualitas mahasiswanya, sejak tahun 1992 Program Studi Sarjana (S-1) telah melakukan suatu proses peningkatan kualitas mahasiswa program sarjana dengan mengadakan program khsusus yang jarang, bahkan tidak diberikan di universitas lain, yaitu Study Skills yang terdiri dari materi tentang teknik-teknik pengelolaan waktu (time management), membaca cepat (speed and effective reading), dan berargumentasi (the logic of argumentation). Usaha tersebut untuk melatih hubungan interpersonal maupun sosial mahasiswa, membangkitkan potensi kepemimpinan, dan meningkatkan “modal budaya” (cultural capital dari para mahasiswanya. Singkatnya, Program Studi S-1 Departemen Sosiologi secara nyata telah memulai suatu program integratif untuk membangun kualitas para pengajar dan mahasiswanya.
VISI
Menjadi pusat unggulan pendidikan sosiologi yang memiliki integritas dan berlandaskan riset di tingkat nasional dan Asia Tenggara, menuju masyarakat transformatif dan inklusif
MISI
Mengembangkan sosiologi yang kritis, unggul, dan inovatif berlandaskan peran klaster riset
Mendorong sinergi pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat, dan publikasi berlandaskan peran klaster riset
Mengembangkan atmosfer akademik berlandaskan peran klaster riset yang menjunjung integritas dan kepedulian
Mengembangkan jejaring kerja akademik berlandaskan peran klaster riset pada lingkup nasional dan internasional, terutama di Asia Tenggara